- Back to Home »
- pekembangan remaja »
- Modul Bimbingan dan Konseling
Posted by : Unknown
Monday, June 24, 2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul
pembelajaran ini di maksudkan agar guru Bimbingan dan Koseling dapat
menyampaikan materi bimbingan sesuai dengan materi yang di persiapkan
sebelumya. Di dalam tugasnya guru pembiming harus terlebih dahulu memahami
materi yang akan disampaikan kepada siswanya, sehingga didalam penyampaian guru
pembimbing bisa lebih menguasai materi. Selain, itu juga guru pembimbing bisa
nguasai situasi dan kondisi lingkup belajar siswa ketika penyampaian materi
bimbingan berlangsung. Karena penguasaan materi sangat diperlukan pada saat
penyampaian di depan siswa didiknya, jika tidak maka guru pembimbing pun akan
kebingungan di saat penyampaian materi berlangsung, selin itu juga guru pembimbing
pun sulit mengatur siswanya agar bisa memperhatikan materi apa yang
disampaiakan akibatnya situasi dan kondisi belajar siswa menjadi tidak efektif
dan efisisen.
Didalam
Bimbingan dan konseling guru Pembimbing tidak hanya bisa menguasai materi saja
tetapi akan lebih mudanya jika guru pembimbing menggunakan layanan –
layanan yang ada dalam Bimbingan dan
Konseling. Sepeti misalnya, jika ingin menyampaikan materi dengan siswa yang
sedikit dalam kelompok kecil guru pembimbing bisa menggunakan Layanan Bimbingan
Kelompok atau guru pembimbing ingin menyampaikan materi sekaligus dengan siswa
satu kelas misalnya guru pembimbing bisa menggunakan Layanan Bimbingan Klasikal.
Dengan adanya layanan tersebut guru pembimbing lebih bisa mengatur siswanya
untuk memahai materi yang di sampaikan guru pembimbing. Selain itu juga, di
dalam di dalam pemberian materi pada layan tersebut akan bisa berjalan dengan
efektif dan efeien lebih – lebih pada layanan bimbingan kelompok, karena di
dalam bimbingan kelompok hanya terdiri dari 7 – 15 orang anggota kelompok.
Didalam
pemberian materi jaga disesuaikan sehingga delam penyampain materi guru
pembimbing lebih mudah dalam penyampaiannya. Dalam kaitan ini topik yang
dibahas mengenai “Prilaku Menyimpang
Pada Remaja”.
Masa
remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya karena pada periode itu
seseorang meninggalkan tahap kehidupan anak-anak untuk menuju ketahap
selanjutnya yaitu tahap kedewasaan. Masa ini dirasakan sebagai suatu krisis
karena belum adanya pegangan sedangkan kepribadiannya sedang mengalami
pembentukan, pada waktu itu dia memerlukan bimbingan terutama dari orang tua.
Anak
yang menginjak masa remaja sudah sewajarnya menuntut banyak perhatian para
orang tua. Mereka tentu saja sudah sadar diri dan oleh karenanya mudah
mengundang perhatian kepada diri mereka sendiri walaupun seringkali
mengatakan tidak menginginkan perhatian semacam itu. Perkembangan zaman yang
telah maju dengan pesat telah mengubah gaya hidup remaja sekarang, dari
kebiasaan mereka, minat mereka, bahasa dan pakaian yang mereka gunakan, politik
dan musik yang mereka sukai, juga perkembangan seksualitas mereka. Bahkan sudah
lazim bahwa keprihatinan orang tua terhadap kaum remaja sering kali tidak
disambut baik oleh mereka, dianggap ikut campur dan mengakibatkan pembangkangan
dari para pria dan wanita muda yang cemas dan berniat meraih kebebasan yang
makin besar ini.
Apalagi
dengan kemajuan ilmu dan teknologi saat ini yang maju begitu pesat dan
sudah merambah kedalam kehidupan masyarakat kalangan atas maupun masyarakat
kalangan bawah. Hal ini ditandai dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi.
Transportasi yang mengundang masyarakat semakin konsumtif. Sehingga
mempengaruhi perilaku dan gaya hidup mereka terutama para remaja yang sedang
dalam masa transisi.
Dalam
buku ini akan membahas beberapa bab “Prilakau Menyimpang Pada Remaja” yaitu :
a. BAB
I Pendahuluan
b. BAB
II Penertian Prilaku Menyimpang pada Remaja
c. BAB
III Ciri – Ciri Prilaku Menyimpang
d. BAB
IV Jenis – jenis Prilaku Menimpang
e. BAB
V Sifat Prilaku Menimpang
B.
Petunjuk
Belajar
Agar peserta
agar pesrta didik dapat mengikuti
kegiatan ini dengan lancar dan baik maka perlu diperhatikan beberapa petunjuk
belajar sebagai berikut:
1.
Bacalah setiap kegiatan belajar dengan
teliti dan buatlah rangkuman setiap selesai mempelajari materi tersebut.
2.
Kerjakan soal-soal latihan dan
cocokkanlah dengan kunci jawaban dan apabila hasil pekerjaan siswa sudah
mecapai 75% maka siswa diperbolehkan melanjutkan pada kegiatan belajar
selanjutnya.
3.
Bertindak jujur dalam melakukan kegiatan
ini sesuai dengan modul, sehingga peserta didik bias mengetahui persis dimana
posisinya sesuai dengan terkait dengan penggunaan modul.
C. Kopetensi
dan Indikator
Standar Kopetensi:
1.
Siswa
mampu memahami tentang pengertian perilaku menyimpang pada remaja.
2.
Siswa
mampu mencegah dan mengetahui cara menanggulangi perilaku menyimpang tersebut.
Kopetensi Dasar:
1.1.
Siswa
mampu memahami pengertian prilaku menympang pada remaja
1.2.
Siswa
mampu memahami Ciri – Ciri Prilaku Menyimpang
1.3.
Siswa
mampu memahami Jenis – jenis Prilaku
Menimpang
1.4.
Siswa
mampu memahami Sifat Prilaku Menimpang
1.5.
Siswa
mampu memahami Dampak Prilaku Menimpang
1.6.
Siswa
mampu memahami Tips untuk mengatasi dan mencegah perilaku
menyimpang remaja.
Indikator Dasar
1.1.
Siswa
mampu menjelaskan pengertian prilaku menympang pada remaja
1.2.
Siswa
mampu menjelaskan Ciri – Ciri Prilaku Menyimpang
1.3.
Siswa
mampu menjelaskan Jenis – jenis Prilaku
Menimpang
1.4.
Siswa
mampu menjelaskan Sifat Prilaku Menimpang
BAB
II
PENGERTIAN
PRILAKU MENIMPANG PADA REMAJA
a.
Kopetensi
dan indicator
-
Siswa
mampu memahami pengertian prilaku menympang pada remaja
-
Siswa
mampu menjelaskan pengertian prilaku menympang pada remaja
b. Materi
Perilaku
menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai
yang berlaku dalam masyarakat. Perilaku menyimpang dapat terjadi pada manusia
muda, dewasa, atau tua baik laki-laki maupun perempuan. Perilaku menyimpang ini
tidak mengenal pangkat atau jabatan dan tidak juga tidak mengenal waktu dan
tempat. Penyimpangan bisa terjadi dalam skala kecil maupun skala besar.
Menurut Bruce J Cohen (dalam buku
terjemahan Sahat Simamora), Perilaku menyimpang didefinisikan sebagai perilaku
yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat atau kelompok
tertentu dalam masyarakat. Batasan perilaku menyimpang ditentukan oleh
norma-norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Suatu tindakan yang
mungkin pantas dan dapat diterima di satu tempat mungkin tidak pantas dilakukan
di tempat yang lain
Menurut Robert M.Z Lawang,
perilaku menyimpang adalah suatu tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang
berlaku dalam suatu system social.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
perilaku menyimpang adalah perilaku manusia yang bertentangan atau tidak sesuai
dengan nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Masa remaja merupakan masa
transmisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Remaja dalam gambaran yang
umum merupakan suatu periode yang dimulai dengan perkembangan masa pubertas dan
menyelesaikan pendidikan untuk tingkat menengah, dimana perubahan biologis yang
membawanya pada usia belasan (teenagers) seringkali mempengaruhi perilaku masa
remaja. Para remaja tersebut sangat peka terhadap gagasan bahwa mereka harus
seperti orang dewasa atau kanak-kanak, sehingga mereka segera mengganti mode
pakaiannya.
Perilaku menyimpang pada remaja
terjadi pada masyarakat dikalangan atas maupun dikalangan bawah contohnya saja
di kota-kota besar. Dikota Banjarnegara Banyak kasuspergaulan bebas di
kalangan remaja telah mencapai titik kekhawatiran yang cukup parah, terutama
seks bebas. Mereka begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus orang dewasa,
apalagi malam minggu. Pelakunya bukan hanya kalangan SMA, bahkan sudah merambat
di kalangan SMP. ‘’Banyak kasus remaja putri yang hamil karena kecelakan
Dalam kehidupan para remaja
sering kali diselingi hal hal yang negative dalam rangka penyesuaian dengan
lingkungan sekitar baik lingkungan dengan teman temannya di sekolah maupun
lingkungan pada saat dia di rumah. Hal hal tersebut dapat berbentuk positif
hingga negative yang serng kita sebut dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja
itu sendiri merupakan perbuatan pelanggaran norma-norma baik norma hukum maupun
norma sosial. Sedangkan Pengertian kenakalan remaja Menurut Paul Moedikdo,SH
adalah :
- Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
- Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
- Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
- Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut menyendiri. Anak yang demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi.
- Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau di sekolah. Menghindarkan diri dari tanggung jawab biasanya karena anak tidak menyukai pekerjaan yang ditugaskan pada mereka sehingga mereka menjauhkan diri dari padanya dan mencari kesibukan-kesibukan lain yang tidak terbimbing
- Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya. Anak seperti ini sering terbawa kepada kegoncangan emosi.
- Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang berbeda dengan ketakutan anal-anak norm.
- Anak-anak yang suka berbohong.
- Anak-anak yang suka menyakiti atau mengganggu teman-temannya di sekolah atau di rumah.
- Anak-anak yang menyangka bahwa semua guru mereka bersikap tidak baik terhadap mereka dan sengaja menghambat mereka.
- Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.
c.
Latihan:
carilah masalah di sekitar kalian, yang menurut
kalian itu adalah prilaku menyimpang pada remaja !
d.
Tes
Formatif.
1. Jelaskan penegrtian prilaku menyimpang pa
BAB
III
CIRI – CIRI PERILAKU MENYIMPAN
a. Kopetensi dan Indikator
-
Siswa
mampu memahami Ciri – Ciri Prilaku Menyimpang
-
Siswa
mampu menjelaskan Ciri – Ciri Prilaku Menyimpang
b. Materi
Menurut Wilnes dalam bukunya
Punishment and Reformationsebab-sebab penyimpangan/kejahatan dibagi menjadi
dua, yaitu sebagai berikut :
·
Faktor subjektif adalah faktor yang berasal dari
seseorang itu sendiri (sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir).
·
Faktor objektif adalah faktor yang berasal dari
luar (lingkungan). Misalnya keadaan rumah tangga, seperti hubungan antara orang
tua dan anak yang tidak serasi.
Untuk lebih jelasnya, berikut diuraikan beberapa
penyebab terjadinya penyimpangan seorang individu (faktor objektif), yaitu
- Ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan. Seseorang yang tidak sanggup menyerap norma-norma kebudayaan ke dalam kepribadiannya, ia tidak dapat membedakan hal yang pantas dan tidak pantas. Keadaan itu terjadi akibat dari proses sosialisasi yang tidak sempurna, misalnya karena seseorang tumbuh dalam keluarga yang retak(broken home). Apabila kedua orang tuanya tidak bisa mendidik anaknya dengan sempurna maka anak itu tidak akan mengetahui hak dan kewajibannya sebagai anggota keluarga.
- Proses belajar yang menyimpang. Seseorang yang melakukan tindakan menyimpang karena seringnya membaca atau melihat tayangan tentangperilaku menyimpang. Hal itu merupakan bentuk perilaku menyimpang yang disebabkan karena proses belajar yang menyimpang. karier penjahat kelas kakap yang diawali dari kejahatan kecil-kecilan yang terus meningkat dan makin berani/nekad merupakan bentuk proses belajar menyimpang.
- Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial. Terjadinya ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial dapat mengakibatkanperilaku yang menyimpang. Hal itu terjadi jika dalam upaya mencapai suatu tujuan seseorang tidak memperoleh peluang, sehingga ia mengupayakan peluang itu sendiri, maka terjadilah perilaku menyimpang.
- Ikatan sosial yang berlainan. Setiap orang umumnya berhubungan dengan beberapa kelompok. Jika pergaulan itu mempunyai pola-pola perilaku yang menyimpang, maka kemungkinan ia juga akan mencontoh pola-pola perilaku menyimpang.
- Akibat proses sosialisasi nilai-nilai sub-kebudayaan yang menyimpang. Seringnya media massa menampilkan berita atau tayangan tentang tindak kejahatan (perilaku menyimpang)Hal inilah yang dikatakan sebagai prosesbelajar dari sub-kebudayaan yang menyimpang.
c. Latihan
Lihatlah dan amati ciri – ciri yang terlihat pada
pada seseorang yang memiliki prilaku yang menyimpang !
d. Tes formatif
1.
Jelaskan ciri – ciri yang termasuk prilaku
menyimpang pada remaja.!
2.
Apakah yang dimamksud dengan factor subjektif pada
prilaku menyimpang? Seperti apa contohnya !
BAB IV
JENIS
– JENIS PERILAKU MENYIMPANG
a. Kopetensi dan Indikator
-
Siswa
mampu memahami Jenis – jenis Prilaku
Menimpang
-
Siswa
mampu menjelaskan Jenis – jenis Prilaku
Menimpang
a. Materi
- Berdasarkan kekerapan atau berat-ringannya penyimpangan Penyimpangan Primer (Primary Deviation) Ciri-cirinya :
o Bersifat
sementara / temporer
o Gaya
hidupnya tidak didominasi oleh perilaku menyimpang
o Masyarakat masih mentolerir
/ menerima
Contoh: pegawai negeri yang membolos kerja, banyak minum alkohol pada waktu pesta, siswa yang membolos atau menyontek saat ujian dan pelanggaran lalu lintas.
2. Penyimpangan Sekunder (Secondary Deviation) Ciri-cirinya :
o Bersifat
permanen / tetap
o Gaya
hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang
o Masyarakat
tidak bisa mentolerir perilaku menyimpang tersebut.
Contoh: pembunuhan,
perjudian, perampokan dan pemerkosaan.
3. Berdasarkan
jumlah pelakunya
a) Penyimpangan
Individu
Penyimpangan individu adalah
penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang individu dengan melakukan
tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku. Contohnya
pencurian yang dilakukan sendiri.
b) Penyimpangan
Kelompok
Penyimpangan kelompok adalah
penyimpangan yang dilakukan secara berkelompok dengan melakukan
tindakan-tindakan menyimpang dari norma-norma masyarakat yang berlaku. Pada
umumnya penyimpangan kelompok terjadi dalam sub kebudayaan yang menyimpang yang
ada dalam masyarakat. Contohnya gank kejahatan atau mafia.
c) Penyimpangan
Institusi
Penyimpangan institusi
dilakukan oleh organisasi yang melibatkan organisasi lainnya yang dilakukan
rapih. Sebagai contohnya tidakan korupsi yang dilakukan oleh para pejabat
negara.
b.
Latihan:
Cari dan amati jenis – jenis
prilaku menyimpang yang sering dilakukan remaja disekitarmu!
c.
Tes
Formatif.
1.
Jelaskan
jenis penyimpangan yang masih diterima oleh masyarakat ! mengapa demikian?
BAB
V
SIFAT
SIFAT PERILAKU MENYIMPANG
b. Kopetensi dan Indikator
-
Siswa
mampu memahami Sifat Prilaku Menimpang
-
Siswa
mampu menjelaskan Sifat Prilaku Menimpang
c. Materi
Secara umum, terdapat dua sifat
penyimpangan, yaitu:
1. Penyimpangan
yang bersifat positif
Penyimpangan yang bersifat
positif adalah penyimpangan yang memiliki dampak positif terhadap sistem sosial
karena mengandung unsur inovatif, kreatif dan memperkaya alternatif. Umumnya,
penyimpang ini dapat diterima masyarakat karena sesuai dengan perubahan zaman.
Contoh, emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat yang memunculkan banyak
wanita karier
2. Penyimpangan
yang bersifat negatif
Dalam penyimpangan yang bersifat negatif,
pelaku bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan berakibat
buruk serta mengganggu sistem sosial. Tindakan dan pelakunya akan dicela dan
tidak diterima masyarakat. Bobot penyimpangan dapat diukur menurut kaidah
sosial yang dilanggar. Contoh, seorang koruptor selain harus mengembalikan
kekayaan yang dimilikinya kepada negara, juga tetap dikenakan hukuman penjara.
d.
Latihan:
Carilah artikel yang
menjelaskan tentang penyimpangan positif dan negatif ! buat kesimpulan dari
artikel tersebut !
e.
Tes
Formatif.
1. Jelaskan perbedaan antara penimpangan positif dan
penyimpangan negatif !
BAB
VIII
KESILPULAN
Masa remaja dikatakan
sebagai suatu masa yang berbahaya karena pada periode itu seseorang
meninggalkan tahap kehidupan anak-anak untuk menuju ketahap selanjutnya yaitu
tahap kedewasaan. Masa ini dirasakan sebagai suatu krisis karena belum adanya
pegangan sedangkan kepribadiannya sedang mengalami pembentukan, pada waktu itu
dia memerlukan bimbingan terutama dari orang tua.
Perilaku menyimpang adalah
perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku
dalam masyarakat. Perilaku menyimpang dapat terjadi pada manusia muda, dewasa,
atau tua baik laki-laki maupun perempuan. Perilaku menyimpang ini tidak
mengenal pangkat atau jabatan dan tidak juga tidak mengenal waktu dan tempat.
Penyimpangan bisa terjadi dalam skala kecil maupun skala besar.
Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang:
·
Penyimpangan harus dapat
didefinisikan.
·
Penyimpangan bisa diterima
bisa juga ditolak
·
Penyimpangan relatif dan
penyimpangan mutlak
·
Penyimpangan terhadap budaya
nyata ataukah budaya ideal
·
Terdapat norma-norma
penghindaran dalam penyimpangan.
·
Penyimpangan sosial
bersifat adaptif (menyesuaikan)
Sebab-Sebab Perilaku Menyimpang:
·
Faktor subjektif adalah
faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat pembawaan yang dibawa
sejak lahir).
·
Faktor objektif adalah
faktor yang berasal dari luar (lingkungan).
Misalnya keadaan rumah tangga, seperti hubungan antara orang tua dan anak yang
tidak serasi